Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penderita DBD di Sulut Bertambah Jadi 1.092 Orang

Kompas.com - 31/01/2019, 13:17 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Penderita demam berdarah dengue (DBD) di Sulawesi Utara bertambah.

Sesuai laporan harian Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulut, hingga Rabu (30/01/2019) sore, total penderita sudah mencapai 1.092 orang.

Jumlah itu meningkat dari data pada Selasa (29/01/2019) lalu sebanyak 1.052 atau bertambah 40 orang. Sedangkan jumlah korban meninggal masih tetap 13 orang.

Peningkatan jumlah penderita DBD ini disampaikan Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Sulut Steven Dandel, saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (31/1/2019).

"Total kasus DBD ada 1.092 orang. Data ini sampai Rabu (30/01/2019) sore. Jumlah korban meninggal masih sama, 13 orang," kata dia.

Baca juga: Kasus DBD Renggut 14 Nyawa di Jawa Barat

Lanjut Steven, dari 15 kabupaten dan kota di Sulut, jumlah penderita DBD terbanyak masih didominasi tiga daerah. Antara lain, Manado 371 kasus, Minahasa 191 kasus, dan Minahasa Utara 148 kasus.

"Sedangkan korban meninggal, di Manado 8 orang, Bitung 1 satu orang, Sitaro 1 orang, Minahasa Tenggara 2 orang, dan Sangihe 1 orang," tambah Steven.

Meski jumlah penderita bertambah, menurut dia, tren kasus DBD di Sulut per hari menurun.

"Karena puncaknya pada sekitar minggu kedua bulan Januari dan bisa mencapai 60 kasus baru per hari. Sekarang sudah ditekan menjadi 23 hingga 24 kasus per hari. Namun memang belum maksimal. Upaya pemberantasan masih terus dilakukan," sebut Steven.

Baca juga: Kasus DBD di Cirebon Turun Drastis, Ini Kiat-kiatnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com