Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luncuran Guguran Lava Gunung Karangetang Capai 2.000 Meter

Kompas.com - 23/04/2019, 16:43 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Rachmawati

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, kembali mengeluarkan guguran lava.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, luncuran guguran lava mencapai 2.000 meter dari puncak kawah.

"Betul terjadi guguran lava. Itu terjadi pada Senin (22/4/2019) pukul 18.30 Wita. Guguran lava mengarah ke Kali Batuawang dan Kali Kahetang dengan perkiraan jarak dari puncak mencapai 2.000 meter dari puncak kawah selatan," ujar Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM, Hendra Gunawan, melalui pesan singkat saat dikonfirmasi, Selasa (23/4/2019) sore.

Baca juga: Gunung Karangetang Terus Keluarkan Asap, Ini Penjelasan PVMBG

Lanjut Hendra, sesuai periode pengamatan hari ini, mulai pukul 00.00-06.00 Wita, secara visual gunung jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III.

"Kawah utama (selatan) mengeluarkan asap bertekanan kuat teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah. Kemudian, kawah dua (utara) juga keluar asap putih tebal dengan tekanan gas kuat tinggi lebih kurang 50 meter," kata dia.

Ia menambahkan, saat ini aktivitas Gunung Karangetang masih pada status siaga atau level III.

Warga dan pengunjung tidak mendekati dan melakukan pendakian serta tidak beraktivitas di dalam zona prakiraan bahaya yaitu radius 2,5 kilometer dari puncak kawah dua dan kawah utama.

Baca juga: Gunung Karangetang Alami Gempa Fase Banyak dan Vulkanik Dangkal, Ini Rekomendasi PVMBG

Aktivitas juga tidak boleh dilakukan di wilayah area perluasan sektoral dari kawah dua ke arah Barat Laut-Utara sejauh 4 kilometer, yaitu wilayah yang berada di antara Kali Batuare dan Saboang.

Selain itu, warga di sekitar Gunung Karangetang dianjurkan agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, untuk mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.

"Warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang diharapkan meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com