Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gereja GMIM Solagratia di Manado Terbakar

Kompas.com - 27/09/2019, 20:33 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Gereja GMIM Solagratia di Jalan AA Maramis, Kelurahan Kairagi Dua, Lingkungan I, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Sulawesi Utara, ludes terbakar, Jumat (27/9/2019).

Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 17.30 Wita ini diduga akibat arus pendek listrik dari pastori (rumah tinggal pendeta), yang terletak menempel di bagian belakang gereja.

Wakil Ketua Jemaat GMIM Solagratia Kawatu, Meidy Lumingas mengatakan, api dimulai dari pastori dan masuk ke dalam gereja.

Baca juga: 9 Korban Kecelakaan Tunggal di Tol Jagorawi Hendak ke Gereja

 

Sedangkan gedung gereja yang terbangun dengan rangka kayu itu, mengalami kebakaran di dalamnya, khususnya di bagian plafon dan atap gereja.

"Fasilitas di dalam ludes terbakar. Begitu juga dengan fasilitas di pastori I dan II, juga ludes terbakar. Kebakaran diduga korslet dari pastori,” sebut Lumingas.

Setelah kurang lebih satu jam, api baru berhasil dipadamkan oleh pemadam kebaran dari Pemerintah Kota Manado, Kecamatan Mapanget dan Pemerintah Provinsi Sulut.

Gedung GMIM Solagratia ini telah berusia 85 tahun dengan jumlah jemaat 1.500 jiwa.

Kapolresta Manado Kombes Pol Benny Bawensel mengatakan, karena saat ini sudah malam, polisi masih akan melakukan olah TKP dulu.

Baca juga: Duduk Perkara Kecelakaan Tol Jogorawi, Hendak ke Gereja dan Mobil Pecah Ban Belakang

"Malam ini kami amankan TKP, besok Sabtu (28/9/2019) kami baru olah TKP. Dari situ kami akan mengetahui kira-kira dari mana sumber apinya dan apa penyebab sebenarnya. Namun, berdasarkan keterangan beberapa saksi, kebakaran terjadi karena arus pendek," kata dia saat diwawancara di lokasi kebakaran.

Wakil Wali Kota Manado Mor Bastiaan juga turun ke lokasi kebakaran. Mor saat diwawancara mengatakan, saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Manado mengevakuasi dulu penghuni yang ada di dalam sini (gereja).

"Kemudian, kebutuhan dasar apa yang paling urgen yang dibutuhkan, itu yang kami bantu dulu," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com