Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim SAR Lanjutkan Pencarian Korban Longsor Manado, Evakuasi dengan Cara Manual

Kompas.com - 17/01/2021, 07:55 WIB
Chermanto Tjaombah,
Dony Aprian

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Tim SAR melanjutkan pencarian korban yang diduga masih tertimbun longsor di Jalan Sea Lorong Cempaka, Kelurahan Malalayang 1 Barat Lingkungan 2, Manado, Sulawesi Utara, Minggu (17/1/2020).

Pencarian terhadap korban bernama San Hasan (30) dilakukan berdasarkan informasi kepala jaga dan Cevin, rekan kamar kos korban.

Proses evakuasi dan pembersihan material longsor dilakukan secara manual.

"Kendala yang kita hadapi saat ini tergantung dari operator ekskavator, tadi malam kita pengarahan dengan forkopimda," ungkap Kepala Basarnas Manado Suhri Sinaga, Minggu.

Baca juga: 3 Orang Tewas akibat Tanah Longsor di Manado

Dia menambahkan, pencarian terhadap korban dihentikan karena hujan deras semalam.

"Korban selamat (Kevin) telah berada di rumah setelah sebelumnya mendapatkan perawatan medis di rumah sakit," pungkasnya.

Berdasarkan pantauan di lokasi, longsor akibat robohnya tanggul penahan tebing setinggi 12 meter tepat bersebelahan dengan dinding rumah yang baru selesai dikerjakan pada September 2020 lalu.

Diberitakan sebelumnya, Tim SAR gabungan mengevakuasi dua korban tanah longsor yang menimpah salah satu tempat kos di Kecamatan Malalayang, Kota Manado, Sulawesi Utara.

Baca juga: Tim SAR Evakuasi 2 Korban Tanah Longsor di Manado, 1 Meninggal

Kedua korban diketahui bernama Cevin (40) dan Meyni Pondaag (62).

"Korban bernama Cevin dievakuasi selamat dan sudah dibawa ke rumah sakit. Sedangkan korban Meyni saat dievakuasi sudah meninggal dunia," katanya Kepala Basarnas Manado Suhri Sinaga lewat pesan singkat, Sabtu (16/1/2021) malam.

Satu korban lainnya bernama San Hasan (30) masih dalam proses pencarian oleh tim SAR gabungan.

Ia menjelaskan, personel yang melakukan evakuasi mengalami kendala karena tidak mengetahui persis korban yang tertimpa reruntuhan saat kejadian berada di lantai berapa.

"Itu salah satu kendala di lapangan saat personel melakukan pencarian di reruntuhan bangunan," ujarnya.

Menurut Sinaga, karena hujan masih turun, otomatis pencarian dihentikan sementara, begitu juga dengan alat berat.

"Karena pasti terjadi pergeseran-pergeseran tanah yang masih labil saat ini," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com